Bantah Aniaya Maxi Seran Cs, Mantan Kades Nanin Sebut Itu Perkelahian Masal

Avatar photo
Reporter: BrokosEditor: Redaksi
  • Bagikan
Horizon Nusantara
IMG 20220126 WA0001

Malaka, Horizon Nusantara.Com – Mantan Kepala Desa (Kades) Nanin Kecamatan Rinhat Kabupaten Malaka, Emerensiana Luruk (EL) membantah dugaan dirinya terlibat melakukan tindakan kekerasan (pemukulan atau penganiayaan, red) terhadap Maximus Seran (MS) Cs (SK MS, JK YT, AN, AK, dan BK). Sebaliknya, EL mengaku dirinya justeru adalah korban tudingan dan fitnah bahkan target dugaan tindak kekerasan Maximus Cs terkait persoalan pengelolaan BUMDes Nanin dalam kericuhan saat Rapat Awal Tahun dan Pra-Musyawara Perencanaan Pembangunan Desa (Musrembangdes) desa Nanin pada Selasa (25/01/2022).

Demikian disampaikan mantan Kades Nanin, EL melalui sambungan telepon selulernya pada Kamis (27/01) mengklarifikasi (menyampaikan hak jawab) terkait pemberitaan media pada Rabu (26/01), berjudul: ” Miris! Mantan Kades Nanin Cs Aniaya Warga Hingga Berdarah Gegara Ditanyai Soal LPJ BUMDes.”

Baca Juga :  PMKRI Cabang Kupang Minta DPRD NTT Bentuk Pansus Investigasi PT. Flobamor Terkait Deviden Rp 1,6 Miliar

“Mereka berkelahi masal saat forum dan tiba-tiba. Baku pukul (berkelahi) satu sama lain, jadi sama-sama luka. Pada saat itu, mereka (peserta lain dari rapat, red) amankan saya di ruangan sekretaris Desa. Yang amankan saya itu adalah Alfonsus Meak dan Egidius Manek. Maka saat kejadian itu, saya hanya lihat,” ungkapnya.

Menurutnya, setelah perkelahian itu selesai baru laah dirinya dikeluarkan dari ruang sekretaris desa oleh Alfonsus Meak dan Egidius Manek. “Dan semua orang saksi. Pada saat itu juga ada Kapolsek dan tentara, karena pas ada kegiatan vaksin. Dong (mereka) mau bakupukul (berkelahi) model apa saya tidak tahu. Tetapi setelah saya keluar, saya lihat semua kursi sudah hancur, nah itu kejadiannya,” jelasnya.

Baca Juga :  WALHI NTT Kutuk Tindakan Intimidasi Terhadap Aktifis John Bala Terkait Lahan HGU di Nangahale

Mantan Kades Nanin itu menguraikan, kejadian itu bermula dari ngototnya Maximus Seran Cs untuk membahas pengelolaan BUMDes desa Nanin. Padahal, rapat hari itu telah selesai dan agenda rapat hari itu tidak untuk membahas BUMDes. Karena Maximus Cs terus ngotot dan membelakangi pimpinan rapat (Penjabat Kades Nanin, Simon Seran), menghadap ke arah EL yang adalah peserta rapat, maka oleh aparat desa yang hadir saat itu, Maximus Seran Cs ditegur agar kembali menghadap pimpinan rapat dan berbicara menyampaikan pendapat, menghargai pimpinan rapat.

Baca Juga :  Diduga Meninggal Dengan Tidak Wajar, Jenazah Antoneta Selan Diautopsi Ulang

“Saat aparat pemdes minta mereka bertiga balik menghadap ke depan meja pimpinan, mereka pun tidak terima baik, mereka tidak mau aparat menegur mereka. Dari itu mereka pikir aparat ini mau pi pukul mereka, jadi mereka serbu aparat Desa,” bebernya.

Saat mereka saling ‘bakuhantam’, lanjut EL, ada dua orang mengamankan dirinya di ruang sekretaris desa. Alfonsus Meak dan Egidius Manek memberitahu dirinya agar diam-diam karena Maximus Cs berencana memukul EL hari itu. “Jadi mereka jaga mama (EL,red) ketat,” tandasnya.

  • Bagikan