KUPANG, HORIZON NUSANTARA.COM– Tokoh masyarakat Kelurahan Nunbaun Sabu (NBS) Kecamatan Alak, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) setuju agar
Stadion Mini NBS dinamai stadion A. D. Riwu Kore.
Demikian pernyataan salah satu tokoh masyarakat NBS, Welem Radja ketika ditanya pendapatnya terkait polemik nama stadion tersebut, Rabu (18/1/23).
Ia mengatakan bahwa dirinya menjadi saksi sejarah kehidupan masyakarat Nunbaun Sabu selama puluhan tahun. Pandangan Welem sederhana sekali, siapa yang menabur pasti menuai dan menurutnya tidak ada persoalan jika stadion mini tersebut diberi nama A. D. Riwu Kore, karena beliau merupakan sosok yang berjasa mendirikan SDI Nunbaun Sabu, bahkan A. D. Riwu Kore menjadi Kepala Sekolah pertama di sekolah tersebut.
“Bapak A. D. Riwu kore adalah teman guru saya, kami bersama-sama membangun sekolah tersebut, sehingga sosok beliau layak diberikan tanda jasa dan penghargaan, jadi tidak ada yang salah dengan nama stadion mini itu,” ujar Welem yang ditemui di kediamannya.
Welem juga menyampaikan bahwa sosok A. D. Riwu Kore dikenal sebagai seorang yang berani bertaruh pada prinsip hidup yang dianutnya tentang nilai dan kebenaran. Ia mengisahkan bahwa suatu ketika ada beberapa oknum mafia tanah yang hendak mengambil secara sepihak dua bidang tanah milik dua Sekolah Dasar di NBS dan satu bidang tanah yang lokasinya saat ini sedang dibangun stadion mini tersebut.
Sial bagi para mafia di jaman itu, sebab yang akan mereka hadapi terlebih dahulu adalah A. D. Riwu Kore penjaga serambi NBS yang dikenal berani menentang para mafia tanah yang hendak mengambil tanah-tanah tersebut.
“Beliau layak diberikan tanda jasa di lapangan mini tersebut. Pemberian tanda jasa di stadion mini tersebut bukan karena dia adalah ayah dari mantan walikota Jefri Riwu Kore, bukan itu, tapi dia banyak berbuat untuk kampung ini,” ujar Welem.
“Dulu saya bersama beliau, biar susah-susah kami tetap mempertahankan tanah di sekolah dan tanah lapangan mini yang sedang dibangun ini dari para mafia, kami juga bersama para siswa menanam pohon di pekarangan sekolah dan di stadion mini itu, jadi saya tau dengan jelas siapa sosok A. D. Riwu Kore di NBS,” tegasnya.
“Kan bukan hanya A. D. Riwu Kore saja yang namanya diabadikan di kampung ini, tetapi banyak tokoh masyarakat yang berjasa di NBS dijadikan nama jalan dan beberapa nama gang,” tutup Welem.