KUPANG, HORIZON NUSNATARA.COM- Pembawaanya tenang. Penampilannya sederhana namun bersahaja. Sesekali ia diam mencermati. Pilihan diksi yang diucapkannya menunjukan kesecerdasannya. Itulah MARTIN UUNG, sapaan akrab sosok muda kelahiran Atakowa, Lembata – NTT.
Orang muda dengan nama lengkap Martinus Laba Uung ini sudah tidak asing lagi bagi semua warga NTT Diaspora, khususnya warga Flobamora se-Jabodetabek. Ia dikenal aktif dalam berbagai kegiatan Diaspora Flobamora. Diketahui beberapa bulan ini beliau aktif dan menjadi penggagas berdirinya Organisasi Paguyuban Flobamora yang bertaraf nasional dan dunia yang disebut Rumah Besar Flobamora Indonesia (RBFI).
Sosok muda potensial lahir dari rahim Lamaholot ini juga berlatar belakang aktivis dan profesional managemen. Ia juga aktif terlibat dalam berbagai organisasi sosial masyarakat, antara lain Diaspora Flobamora se-Indonesia. Martin cukup berpengalaman dan akrab dengan Komunitas Ikatan Flobamora-Nusa Tenggara Timur Se-Jabodetabek.
Selain berkecimpung di bidang komunitas sosial, sosok yang dikenal punya integritas ini juga sangat paham tentang managemen system project. Tak heran jika Martin terlibat dalam berbagai proyek pemerintah maupun NGO Asing sebagai konsultan.
Beberapa waktu lalu, Martin Uung bergabung dengan Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Baginya, PSI sebagai partai yang mengakomodir orang muda, dapat menjadi ‘mesin’ untuk melahirkan kader-kader muda potensial di kancah politik negeri ini.
Yah tak dapat disangkal lagi kalau orang muda merupakan ujung tombak perubahan di negeri ini. Namun baginya harapan orang muda dalam berbagai Gerakan Perubahan, seperti Gerakan Reformasi di tahun 1998 belum dapat diwujudkan oleh tokoh-tokoh politik senior yang lebih mengutamakan kemapanannya ketimbang memperjuangkan kepentingan rakyat kecil.
Tak mengherankan jika Kolusi, Korupsi, dan Nepotisme (KKN) tumbuh subur di Indonesia. Yang lebih menyakitkan, berbagai kasus mega korupsi di negara ini juga melibatkan beberapa tokoh politik dari NTT.
Oleh karena itu, Martin merasa terpanggil untuk maju dan bertarung melalui Partai Solidaritas Indonesia (PSI) sebagai Calon Anggota DPR RI. Ia maju sebagai Caleg PSI dari Daerah Pemilihan (Dapil) NTT 1 (Kepulauan Flores, Lembata dan Alor) Nomor Urut 1.
Bagi pria kelahiran Pulau Lomblen (Lembata, red) ini, suatu hal besar mesti dimulai dari satu langkah kecil ke depan.
Keberaniannya untuk terjun dalam pertarungan politik menuju Senayan tentu saja merupakan lompatan besar dalam hidupnya. Namun lompatan besar itu didasarkan pada sebuah keprihatinan dan kepedulian yang mendalam akan nasib rakyat kecil di NTT yang terus dibelenggu kemiskinan.
Bagi Martin, sudah saatnya orang muda asal NTT untuk maju dan bertarung menuju Senayan. Dominasi para politisi senior menjadi salah satu penghambat pembangunan selama ini maka sudah saatnya diganti oleh kaum muda yang punya potensi dan mampu memperjuangkan kepentingan rakyat kecil di NTT.