Ganti Jembatan Bambu, BPJN NTT Bangun Jembatan Rangka Baja Senilai Rp 2 M Untuk Warga Saukibe, Ambal

Avatar photo
  • Bagikan
Horizon Nusantara
WhatsApp Image 2023 02 20 at 09.02.00

KUPANG, HORIZON NUSANTARA.COM-Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) NTT telah membangun jembatan di Desa Saukibe, Kecamatan Amfoang Barat Laut (Ambal), Kabupaten Kupang, NTT. Jembatan sepanjang 30 meter dan lebar 5 meter ini menghubungkan Desa Saukibe (desa induk, red) dengan kawasan relokasi (transmigrasi lokal/translok, red). Jembatan dengan nilai sekitar Rp 2 M tersebut dibangun hanya dalam waktu 58 hari.

Berdasarkan informasi yang dihimpun media ini, Desa induk Saukibe dan daerah translok hanya dihubungkan oleh jembatan darurat yang terbuat dari bambu. Jembatan darurat tersebut dibangun saat pembangunan lokasi translok. Sedangkan jembatan yang baru di bangun menggunakan rangka baja jenis Bailey. Panjang bentangan jembatan sekitar 30 meter. Sedangkan lebarnya 5 meter.

Baca Juga :  Tender Jalan Taramana-Maritaing II Rp 80,5 M Dievaluasi Ulang Pokja BP2JK NTT

Kepala BPJN NTT, Agustinus Junianto, ST, MT melalui Kepala Satuan Kerja (Kasatker) Pelaksana Jalan Nasional (PJN) 1 (Kota Kupang, Kabupaten Kupang, Rote Ndao, Sabu Raijua) BPJN NTT, Azhari Kasim, ST, MT yang ditemui di Kantor PJN 1 NTT pada Kamis (16/2/23) menjelaskan, pembangunan jembatan Saukibe dibangun pihaknya untuk membuka isolasi wilayah tersebut berdasarkan usulan Pemerintah Daerah ke BPJN NTT.

“Pembangunan Jembatan Saukibe merupakan usulan Pemda guna membuka isolasi wilayah dan menghubungkan Desa Saukibe (Desa Induk, red) dengan daerah Transmigrasi Lokal (Translok, red) sebagai daerah permukiman baru yang selama ini hanya dihubungkan dengan Jembatan Darurat dari bambu,” jelas Azhari.

Baca Juga :  Rawat Semangat GKH, Teman Jeriko dan Komunitas Orang Muda Akan Tanam Sepe di Jalur 40

 

Menurut Azhari, Pemerintah Pusat dan Pemda perlu bersinergi untuk menjawab kebutuhan masyarakat. “Kan Pemerintah Pusat dan Daerah harus bersinergi. Kalau Pemda kesulitan, Pemerintah Pusat (melalui BPJN NTT, red) harus membantu selama ada ketersediaan dana. Ke depan, Pemerintah Pusat bisa membantu pembangunan jalan di daerah (jalan provinsi/kabupaten, red),” beber Azhari.

Azhari menjelaskan, selain Jembatan Saukibe, BPJN NTT sudah banyak berkiprah untuk membantu masyarakat di NTT. Antara lain, Pembangunan Jalan Poros Tengah hingga lokasi Observatorium (Teropong Bintang di Gunung Timau (Amfoang Selatan) yang merupakan jalan (aset, red) Kabupaten Kupang Jembatan Termanu dan berapa ruas jalan/jembatan di NTT.

Baca Juga :  ChildFund dan CITAMADANI Didukung oleh UNICEF Gelar Sosialisasi Program Pengurangan Anak Tidak Sekolah di NTT

“Jalan Poros Tengah itu kan di bangun BPJN. Jadi tidak tertutup kemungkinan kalau daerah butuh bantuan pembangunan jalan/jembatan, ya BPJN bantu. Asalkan diusulkan, diterima dan tersedia dananya,” ujar Azhari.

  • Bagikan