KUPANG, HORIZON NUSANTARA.COM – Tokoh Muda Nusa Tenggara Timur (NTT), Ivan Raymond Rondo resmi mendaftar untuk bertarung pada kontestasi Pemilu 14 februari 2024 sebagai salah satu dari 17 Calon Senator DPD RI dapil NTT.
Seperti yang di beritakan di akun sosial media KPU Provinsi NTT, tanggal 13 Mei 2023 kemarin, Bakal Calon Ivan Raymond Rondo yang telah berproses sejak Bulan Desember 2023, akhirnya resmi mendaftar menjadi Calon DPD RI Dapil NTT Untuk Pemilu 14 Februari 2024 mendatang di dampingi oleh Keluarga dan Para Sahabat sepelayanannya dari Sinode GMIT.
Tokoh Muda NTT yang tidak diragukan lagi kiprah dan karyanya 18 tahun belakangan di Sektor Pariwisata, Industri kreatif dan event Kreatif di NTT ini, menyampaikan bahwa NTT dianugerahi dengan pariwisata yang luar biasa indah oleh Tuhan. Namun menurutnya pengembangan pariwisata NTT saat ini masih bertumpu pada pihak swasta dan pemerintah. Oleh karena itu pengembangan pariwisata NTT harus bebrasis masyarakat /Desa.
“Salah satu contoh yang sudah Tuhan anugerahkan bagi Nusa Tenggara Timur hari ini dan bahkan sudah di akui dunia yaitu potensi alam dan ragam budayanya yang dikenal sebagai Pariwisata. Faktanya, pengembangan pariwisata masih betumpu pada kegiatan di pihak swasta/bisnis saja dan Pemerintah. Bagi saya, jika ingin mendorong pariwisata sebagai lokomotif dan pendongkrak serta penggerak ekonomi masyarakat lintas sektor, maka strategi pengembangan pariwisata NTT harus di balik, dimana 80% strategynya harus konkrit berbasis masyarakat Desa/Kelurahan dengan melibatkan peran, partisipasi aktif dan konkrit juga dari anak muda serta lembaga keagamaan di setiap wilayahnya,” Ungkapnya.
Menurut alumni Ilmu Tata Negara & Marketing Komunikasi serta mantan Ketua BEM FISIP UNDANA, yang lebih sering di kenal sebagai Founder NTTnesia Event Creator ini, dengan pengembangan wisata berbasis masyarakat(desa/Kel), masyarakat NTT terutama anak muda akan jadi lebih kreatif dan punya inisiatif menghasilkan produk barang dan jasa termasuk memanfaatkan teknologi internet untuk terus mengembangkan wisata di daerahnya. Sedangkan di sisi lain pemerintah berkewajiban membantu dengan cara memfasilitasi Infrastruktur pendukung/swasta/bisnis/perbankan/investasi dalam kerangka regulasi/kebijakan.
Lebih lanjut ia menjelaskan, dalam pelaksanaan pengembangan Pariwisata Berbasis Masyarakat, Pemerintah perlu memetakan dan menganalsis potensi pariwisata serta sektor pendukungnya (SDM,Kelautan,pertanian,peternakan,Energi,dsb) di setiap Desa/kelurahan secara konkrit dan mulai membangun roadmap untuk implementasinya. Misalkan dengan mengajak masyarakat untuk belajar bersama bagaimana membuat perencanaan serta mengelola sebuah destinasi wisata yang baik, melatih bagaimana menghasilkan produk ekonomi kreatif (Ekraf),UMKM dan makanan yang baik oleh kaum perempuan, bagaimana mengelola home stay sehinga nyaman di tinggali wisatawan, melatih bahasa asing kepada para anak muda sejak masih sekolah di setiap desa untuk setiap tahunnya, menghadirkan jaringan internet dan memberikan pelatihan skill digital & kreatifitas bagi para anak muda serta manajemen event,menerapkan manajemen pelestarian dan pengelolaan lingkungan/alam yang inklusif, dan sebagainya.
Lebih lanjut ia menjelaskan, jika masyarakat dan anak muda sudah siap, maka tugas pemerintah untuk mengembangkannya dengan dukungan aksesbilitas yang bagus, mulai dari ketersediaan bandara, jalan yang bagus, listrik, internet, kendaraan umum, kebersihan, ketersediaan MCK dan air bersih, dan banyak lagi.
Selain kesiapan masyarakat dan anak muda faktor yang tidak kalah penting adalah faktor amenitas, yang berkaitan dengan fasilitas seperti hotel, restoran, dan lainnya dari pihak swasta. Ada juga atraksi atau kegiatan yang bisa menarik wisatawan untuk bisa datang ke suatu kota/desa/kelurahan atau destinasi dengan menciptakan berbagai event kreatif dalam bentuk festival secara rutin dan konsisten.