KUPANG,HORIZON NUSANTARA.COM-Penjabat ( PJ) Walikota Kupang, George M. Hadjoh, SH, optimis dengan pola Bapa Asuh yang melibatkan semua stakeholder dapat menekan angka stunting di Kota KupangĀ turun hingga 1 digit.
Hal tersebut disampaikannya dalam Roadshow Percepatan Penurunan Stunting dan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) RI, Muhadjir Effendy, yang berlangsung secara virtual bersama sejumlah kepala daerah di NTT, Selasa (24/1).
Selain Kota Kupang, dalam sesi tersebut turut hadir kepala daerah dari Kabupaten Sabu Raijua, Manggarai, Manggarai Barat, Flores Timur dan Lembata. Hadir mendampingi Penjabat Wali Kota Kupang perwakilan Forkopimda Tingkat Kota Kupang, Asisten Deputi dari Kemenko PMK, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda Kota Kupang, pimpinan perangkat daerah terkait, para camat serta para kepala puskesmas se-Kota Kupang.
Menurut George prevalensi stunting di Kota Kupang sejak tahun 2018 hingga 2022 mengalami trend penurunan yang cukup signifikan yakni mencapai 13,9 persen. Pada tahun 2018 angka stunting di Kota Kupang berada di kisaran 35,4 persen. Update terakhir pada tahun 2022 lalu, angka stunting di Kota Kupang sudah turun di angka 21,5 persen. Dia percaya dengan berbagai langkah inovasi dan kreatif yang mereka lakukan, termasuk di dalamnya pola Bapa Asuh, angka stunting di Kota Kupang bisa turun hingga mencapai angka 1 digit.
Lebih lanjut dikatakan, saat ini Pemkot Kupang tengah melakukan pemetaan terkait sebaran stunting di 1.315 RT yang ada di 51 kelurahan dan 6 kecamatan di Kota Kupang. Selanjutnya dengan menggandeng stakeholder di Kota Kupang, baik TNI, Polri, BUMN, perusahaan swasta, perbankan, perguruan tinggi serta pihak terkait lainnya yang memiliki kepedulian, untuk bersama terlibat dalam upaya menekan angka stunting di Kota Kupang, dengan menjadi Bapa Asuh bagi anak-anak stunting di tiap RT. Pendampingan akan berlangsung secara berkelanjutan.