KOTA KUPANG, HORIZON NUSANTARA.COM – Saluran Irigasi dan sawah di Oenunu, Kelurahan Batuplat, Kecamatan Alak, Kota Kupang rusak akibat aktivitas pembuatan arena Kejuaraan Daerah ( Kejurda) dan Kejuaraan Nasional ( Kejurnas) Gasstrack yang akan diselenggarakan Ikatan Motor Indonesia (IMI) NTT.
Seperti yang disaksikan Tim Media ini, ketika melalui jalan tani di persawahan Oenunu, Sabtu (29/4/23), tampak ratusan hektar lahan sawah terhampar dari lereng bukit hingga dataran rendah Oenunu. Hamparan sawah dengan padi yang menghijau tampak di kedua sisi jalan.
Di sisi kiri jalan tani (sekitar 1 km, red) tersebut, terlihat ratusan meter saluran irigasi permanen. Dari pertigaan jalan tani tersebut, terlihat saluran irigasi yang rusak karena dilindas oleh excavator yang digunakan IMI NTT untuk menyulap sawah menjadi arena grasstrack.
Saluran irigasi yang terlindas excavator tersebut patah dan hancur. Puing-puing saluran irigasi yang hancur menutup aliran air. Sebagian patahan tampak berserahkan di sekitar lokasi tersebut. Masih tampak dengan jelas bekas roda besi excavator yang melintasi saluran irigasi tersebut.
Tim media pun menyusuri jalan tani tersebut menuju lokasi dimana lahan sawah dirusak. Ketika tiba di lokasi pengrusakan, tampak Ketua IMI NTT, Gavriel Putra Novanto didampingi dua orang pengurus IMI lainnya (ketiganya berbaju putih, red) baru tiba di lokasi tersebut dengan menggunakan mobil Hilux double cabin berwarna hitam, berplat nomor Jakarta.
Tim yang tiba di lokasi langsung mengambil gambar excavator berwarna kuning yang sedang merusak lahan sawah untuk arena grasstrack. Tampak juga satu unit dump truck yang diparkir di sisi barat untuk mengangkut batu hasil galian excavator tersebut.
Di ujung saluran irigasi permanen tersebut tak tampak ada air yang mengalir. Diduga karena terjadinya kerusakan saluran irigasi yang terlindas excavator.
Di saat yang sama, terlihat seseorang yang datang bersama Ketua IMI NTT sedang memangil-manggil sopir mobil Ketua IMI NTT untuk memutar arah/balik untuk menjemput kembali Ketua IMI yang baru saja tiba di lokasi itu.
Tim media yang ingin mengkonfrimasi tentang aksi pengrusakan lahan sawah tersebut, tidak sempat menemuinya karena Ketua IMI terburu-buru meninggalkan lokasi tersebut.