Tembus 72.000 KTP, Pendukung Terbesar ‘Jeriko Dua Periode’ Adalah Milenial dan Mak-Mak

Avatar photo
  • Bagikan
Horizon Nusantara
IMG 20220712 WA0014

Kupang, Horizon Nusantara.Com– Dukungan kepada Jefri Riwu Kore untuk maju dalam Pilwalkot 2024 dan terus memimpin Kota Kupang periode kedua terus mengalir. Selain dukungan dari milenial, dari 72.000 KTP yang berhasil dikumpulkan Teman Jeriko, dukungan terbesar ‘Jeriko Dua Periode‘ juga datang dari kalangan ibu rumah tangga alias ‘mak-mak’.

Demikian disampaikan Ketua Relawan Teman Jeriko, Yan Piter Lilo dalam rilis relawan Teman Jeriko, Selasa (12/07/2022).

“Dari paparan data sementara yang kami dapat dari aplikasi KTP Teman Jeriko ini menggambarkan bahwa dukungan KTP terbesar untuk jeriko saat ini berasal dari kelompok Milenial dan Ibu rumah tangga,” katanya.

Baca Juga :  Diplomasi Pariwisata dan Promosi Komodo Ala Bunda Julie Laiskodat Dengan Pengalungan Kain Tenun Ikat NTT ke Tun Mahatir

Mantan Ketua Cabang GMKI Ba’a ini juga menjelaskan secara detail bahwa jika diperiksa berdasarkan range usia maka kelompok usia 17-35 tahun atau Kelompok Milenial mendominasi dukungan terbesar dengan jumlah 43 persen lebih, disusul range usia 36-45 tahun sebesar 24 persen dan usia 46-55 tahun sebesar 17 persen dan diatas 56 tahun sebesar 15 persen.

Sedangkan berdasarkan kategori pekerjaan, ibu rumah tangga adalah yang terbesar mencapai 27 persen, kategori pelajar/mahasiswa sebesar 21 persen, wiraswasta 18 persen, serta kategori belum atau tidak bekerja 13 persen dan 6 kategori-kategori lainnya sebesar 21 persen.

Baca Juga :  PAD Seolah Turun Saat Pemerintahan Jeriko Karena Regulasi Pemisahan Kapitasi Dana Kesehatan dan Dana Bos Dari PAD

Dari jumlah 72 ribu KTP tersebut lanjut Yan, penyumbang KTP terbesar berasal dari Kecamatan Maulafa dan Kecamatan Alak dengan persentasi sama sebesar 21 persen lebih, disusul Kecamatan Kota Raja sebesar 16 persen, sementara Kecamatan Kelapa Lima dan Oebobo masing-masing sebesar 15 persen dan Kecamatan Kota lama dengan presentase 10 persen lebih. Kecamatan Kota Lama, katanya lebih kecil karena memang populasi pemilik KTPnya lebih sedikit.

  • Bagikan