Kupang, Horizon NusantaraCom- Aliansi Rakyat Anti Korupsi (Araksi) menilai empat tahun kepemimpinan Victory-Joss yakni Gubernur dan Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL) dan Josep A. Nae Soi, hanya berhasil membangun infrastruktur di NTT. Sedangkan di bidang lain, seperti bidang sosial ekonomi belum nampak jelas.
Demikian disampaikan Ketua Araksi, Alfred Baun, seusai Diskusi Publik dan Coffee Morning bertajuk ‘Refleksi Kritis 4 Tahun Kepemimpinan Victory Joss” yang digelar Setikat Media Siber Indonesia (SMSI) di Aula Utama Eltari Kantor Gubernur NTT beberapa waktu lalu (08/09/2022).
“Keberhasilan pak Gub dari seluruh item (programnya, red) hanya infrastruktur. Saya harus obyektif mengatakan itu. Tetapi berbicara tentang perekonomian di NTT, yang disampaikan Gubernur Laiskodat tadi dalam diskusi, secara sporadis. Tidak ada satu hidangan data keberhasilan Gubernur Laiskodat yang dilihat benar. Ulasan dari ibu Ince Sayuna (Wakil Ketua DPRD NTT dalam diskusi publik dan coffee morning bertajuk ‘Refleksi 4 Tahun Kepemimpinan Victory Joss,’ red) adalah data faktual, bahwa keberhasilan itu hanya infrastruktur dan data itu sama dengan data yang dimiliki Araksi,” ujarnya.
Menurut Alfred Baun, empat tahun kepemimpinan Victory-Joss, baru meletakkan dasar semua cita-cita atau mimpi Victory-Joss membangun NTT. Namun, Victory-Joss belum dapat dikatakan berhasil hari ini dalam membangun NTT melalui program-programnya.
“Pak Gubernur baru meletakkan dasar. Jadi bukan mengukur hari ini pak Gub berhasil di empat tahun, tetapi baru mulai meletakkan dasar. Karena pak Gub lebih banyak mengatakan mimpi, mimpi, mimpi kita ke depan, mimpi kita ke depan. Padahal, diskusi hari ini adalah mengukur keberhasilan empat tahun (Victory-Joss memimpin NTT, red),” kritiknya.
Alfred juga merasa geli dan lucu, ketika dirinya menyampaikan tanggapannya (berdasarkan data Araksi dan tanggapan Wakil Ketua DPRD NTT, Ince Sayuna dalam diskusi tersebut, red) terkait capaian kinerja 4 tahun kepemimpinan Victory-Joss, respon Gubernur Laiskodat saat itu seolah mengukur, bahwa hanya orang kaya yang layak mengoreksi (mengeritik, red) pemerintahan Victory-Joss. Padahal, sebelumnya, dalam diskusi tersebut Gubernur Laiskodat mengatakan sangat terbuka untuk berdiskusi kritis terkait capaian pembangunan NTT dibawah 4 tahun kepemimpinan Victory-Joss.