Kota Kupang, Horizon Nusantara.Com- Walikota Kupang Dr. Jefirstson R. Riwu Kore, MM, MH, bertemu sejumlah akademisi Program Studi (Prodi) Sejarah, Universitas Nusa Cendana (Undana) untuk mendiskusikan upaya-upaya pengembangan Wisata Kota Tua yang ada di Kelurahan LLBK Kota Kupang, Senin (6/6/22).
Dalam pertemuan yang berlangsung di ruang kerja Walikota Kupang tersebut, Dekan FKIP Undana, Dr. Malkisedek Taneo,M.Si, mengapresiasi upaya penataan kota yang telah dilakukan Walikota Kupang terutama di kawasan kota tua LLBK.
Menurutnya, kawasan tersebut menyimpan banyak cerita sejarah tentang Kota Kupang, karena ada beberapa situs bersejarah yang dibangun di area tersebut, seperti pelabuhan, gereja, mercusuar dan benteng. Diakuinya pula bahwa selama ini dalam kegiatan perkuliahan ia sering mengajak mahasiswa untuk turun di lokasi tersebut dan mereka merasakan betul perbedaan penataan kota yang menurutnya jauh lebih baik saat ini.
Sebagai bentuk dukungan atas penataan kota yang sudah lebih baik, akademisi Prodi Sejarah Undana ingin menawarkan konsep deskripsi yang akan menarasikan sejarah dan nilai-nilai historis tentang kawasan tersebut, disertai penjelasan tentang situs-situs sejarah yang ada di kawasan tersebut.
Mereka berharap, dengan adanya deskripsi tersebut warga dan wisatawan tidak hanya sekedar menikmati infrastruktur yang sudah dibangun, tapi juga diedukasi dengan pengetahuan tentang sejarah. Selain itu, ia juga menyarankan agar Pemerintah Kota Kupang menyiapkan peta wisata untuk informasi tentang situs-situs sejarah yang ada di Kota Kupang, sebagai panduan bagi para wisatawan yang berkunjung di kota ini.
Sementara itu, menurut koordinator program studi pendidikan sejarah FKIP Undana, Fransina A. Ndoen, S.Pd, M.Pd, obyek wisata pantai LLBK telah menjadi tempat wisata baru di Kota Kupang. Namun, keberadaannya tidak terlepas dari peristiwa sejarah yang terjadi di masa lampau dan Letaknya berada di kawasan situs sejarah dan budaya perlu ditata agar bisa menghasilkan nuansa wisata kota lama seperti di Kawa. ” Apabila ditata dengan baik, dapat mewujudkan suasana dan nuansa kota lama seperti di Jakarta dan Semarang,” ujarnya.